Antisipasi Tren Childfree, BKKBN Jatim Perkuat Edukasi Keluarga Menuju 2045

SUARAJATIM - Tren childfree menjadi salah satu fokus dalam Rapat Koordinasi Daerah Program Bangga Kencana BKKBN Jatim di Malang. Dra. Maria Ernawati, Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jatim, menyatakan fenomena ini mencapai 1,3% di Indonesia dan memerlukan respon strategis.
Diskusi tren childfree dalam Rakorda BKKBN Jatim 2025
"Kita akan memberikan edukasi dan sosialisasi secara masif melalui media, komunitas, dan gerakan generasi muda agar mereka memahami pentingnya perencanaan keluarga dan pembangunan SDM menuju Indonesia Emas 2045," tegas Maria dalam Rakorda Kamis (17/7/2025).

Rakorda mengarahkan 38 kabupaten/kota pada implementasi program "Quick Win":
  1. GENTING: Intervensi 1000 HPK cegah stunting
  2. GATI: Penguatan peran ayah dalam keluarga
  3. TAMASYA: Peningkatan kualitas pengasuhan anak
  4. SIDAYA: Pemberdayaan lansia
  5. Aplikasi SUPER APPS: Digitalisasi layanan keluarga

"Masing-masing daerah punya strategi sendiri, tapi kami berikan panduan adaptasi lokal," jelas Maria.

Arumi Bachsin, Ketua TP PKK Jatim, menegaskan keberhasilan penurunan stunting dari 23% ke 14,7% sebagai modal strategis:
"Ini capaian kita semua. Gerak bersama semua elemen, termasuk BKKBN," ujarnya.
Dra. Maria Ernawati berikan apresiasi dan paparkan strategi antisipasi tren childfree di Rakorda BKKBN Jatim, Malang 17 Juli 2025.
Ia menyebut pendekatan berbasis kader desa sebagai kunci: "Mereka yang tahu tantangan mikro di wilayahnya. Pendekatan personal dan budaya lokal jadi pondasi."

Edukasi Proaktif

Untuk mengantisipasi childfree, BKKBN Jatim akan:
  • Memperkuat konten edukasi di platform digital
  • Melibatkan Forum Genre dan PIK Remaja
  • Kolaborasi dengan komunitas pemuda perkotaan
  • Sosialisasi dampak demografi jangka panjang

Rakorda juga mengapresiasi inovator program seperti Kota Malang (Juara I Video Edukasi Kesehatan Reproduksi) dan Kabupaten Sampang (capaian pelayanan KB 341,33%).

Strategi ini menekankan tiga langkah konkret:
  1. Transformasi digital layanan keluarga
  2. Penguatan peran remaja melalui PIK Beraksi
  3. Sinergi tripartit (pemerintah-swasta-masyarakat)

Maria menutup rakor dengan pesan, "Bonus demografi harus jadi momentum menyiapkan generasi produktif. Setiap keluarga berkontribusi pada Indonesia Emas 2045."
LihatTutupKomentar